Punya Kebiasaan Compulsive Spending? Simak 4 Tips Berikut Ini!
Pada umumnya, Compulsive Spending yaitu kebiasaan yang dimiliki seseorang yang tanpa sadar melakukan atau membeli suatu barang yang tidak perlu, maka dari itu orang yang memiliki kebiasaan seperti ini rentan terjerat hutang dan pinjaman, baik itu kartu kredit ataupun pay later.
Untuk itu jika Anda merupakan salah satu orang dengan kepribadian Compulsive Spending maka ada baiknya mulai menyadari kondisi tersebut. Lalu, agar membantumu terbebas dari kebiasaan yang bisa berakibat fatal pada kondisi keuangan tersebut, simak sederet tips menghindari compulsive spending berikut ini.
1. Mengetahui Arti dari Kebutuhan dan Keinginan
Setiap kata pasti memiliki arti begitu juga kebutuhan dan keinginan. Secara sederhananya kebutuhan bisa diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki dalam hidup seperti makanan, baju dan lainnya. Dan keinginan yaitu suatu barang yang Anda impikan untuk bisa memilikinya. Nah untuk itu Anda harus bisa membedakan mana kebutuhan dan keinginan sekilas memang terlihat sama akan tetapi jika kamu bisa memahami diri sendiri maka bisa Anda membedakan keduanya.
2. Memahami Konsep Kebutuhan Mendasar
Hal berikutnya yaitu memahami konsep kebutuhan mendasar, kebutuhan mendasar yaitu sering disebut sandang,pangan dan papan. Namun di zaman sekarang kebutuhan terbagi menjadi 4 bagian antara lain:
Rumah tempat bernaung (tak mesti besar, yang penting bisa melindungi dari panas dan hujan).
Mempunyai makanan dan minuman yang cukup dan menyehatkan.
Memiliki alat kesehatan dasar (P3K), serta alat dan produk kebersihan.
Pakaian yang pantas dan nyaman untuk dipakai.
Nah itulah konsep kebutuhan dasar yang bisa Anda pahami, dengan begitu Anda bisa membedakan mana kebutuhan atau keinginan.
Baca juga: Cara Bijak Gunakan Pinjaman Online Untuk Kebutuhan Sehari-hari
3. Membuat Rencana Anggaran
Cara lain untuk membedakan mana kebutuhan dan keinginan yaitu membuat rencana anggaran. Dengan membuat rencana anggaran Anda bisa menentukan mana kebutuhan dan mana keinginan yang akan Anda penuhi.
Selain untuk membedakan kebutuhan dan keinginan, rencana anggaran juga akan membantumu untuk memenuhi apa kebutuhan dan juga keinginanmu. Oleh karenanya, setelah rencana anggaran selesai kamu buat, kamu pun harus mulai mencoba memenuhi kebutuhan dan keinginan yang telah kamu rancang dalam anggaran rencanamu.
4. Menanyakan Pertanyaan Kepada Diri Sendiri
Selain dengan membuat rencana anggaran ada cara lain yaitu menanyakan pertanyaan kepada diri sendiri. Sejumlah pertanyaan khusus tersebut harus kamu tanyakan pada diri sendiri, terutama saat hendak membeli atau memerlukan suatu barang. Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut antara lain:
Apakah Barang Tersebut Sangat Anda Perlukan?
Jika jawabannya iya, maka barang tersebut adalah kebutuhan. Jika sebaliknya, maka barang tersebut hanyalah keinginan belaka.
Bagaimana Perasaan Anda Jika Akhirnya Tidak Jadi Membeli Barang Tersebut?
Jika jawabanmu biasa-biasa saja, maka dipastikan bahwa barang tersebut adalah bagian dari keinginan. Sebaliknya, jika kamu merasakan kecewa, bisa dipastikan bahwa barang tersebut adalah kebutuhan yang harus segera Anda beli.
Apakah Barang Tersebut Bisa Digantikan dengan Barang Lainnya?
Jika jawabannya adalah bisa, maka barang tersebut tak usah Anda beli. Pasalnya, barang tersebut hanyalah keinginan saja dan nyatanya bisa kamu ganti dengan barang lainnya.
Usahakan pertanyaan-pertanyaan di atas sering Anda tanyakan pada diri sendiri, utamanya saat hendak membeli suatu barang. Hal itu akan sangat membantumu dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan, khususnya saat hendak membeli suatu barang.
Nah, itulah tips yang bisa Anda terapkan agar bisa terhindar dari perilaku Compulsive Spending yang akan menyusahkan Anda di kemudian hari. Akan tetapi kadang sebagai manusia kita tidak luput dari lupa sehingga bisa saja pendapatan kita habis untuk membeli apa yang diinginkan, dan mungkin saja nanti kita akan membutuhkan dana mendesak akan tetapi pendapatan sudah habis untuk membeli barang yang diinginkan untuk itu ada solusi yang bisa Anda lakukan, yaitu melakukan pinjaman KTA online bisa menjadi salah satu solusi jika Anda membutuhkan dana mendesak.
Maka dari itu Anda harus memilih pinjaman KTA online yang resmi seperti OK KTA dari OK bank. OK Bank adalah salah satu bank yang berdiri sejak 1991 dan berkantor di Jakarta Pusat. Pada 2018, perusahaan diakuisisi oleh APRO Financial, perusahaan consumer financial terbesar Korea Selatan.
OK KTA dari OK Bank memberikan plafon pinjaman tinggi, mulai dari 3 juta hingga 200 juta rupiah. Selain itu tenor yang disediakan panjang, mulai dari 6 bulan hingga 5 tahun dan suku bunga kompetitif mulai dari 0,89% hingga 3,49% (tergantung penilaian). Bagi Anda yang berminat bisa melakukan pengajuan pinjaman dan dana akan dicairkan langsung ke rekening bank dalam waktu (1-5 hari kerja).
Untuk Anda yang ingin melakukan pengajuan KTA online dari OK!KTA bisa klik di sini