Wajib Baca! 15 Perbedaan KPR Rumah Subsidi dan Komersil
KPR rumah subsidi menawarkan beberapa keuntungan bagi masyarakat dengan impian memiliki hunian sendiri. Ini karena adanya keringanan dalam suku bunga, jangka waktu cicilan atau tenor, hingga besaran angsuran rumah. Tertarik untuk mengajukan KPR jenis ini? Apa perbedaannya dengan KPR komersil? Dapatkan penjelasannya dalam artikel ini!
Apa Itu KPR Rumah Subsidi?
Secara singkat, KPR rumah subsidi adalah skema cicilan rumah yang mempermudah pembelian properti bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Program ini diatur oleh Kementerian PUPR dan ditujukan untuk kelas menengah ke bawah. Lalu, bagaimana dengan KPR komersil?
Baca Juga: Simak! 5 Rekomendasi Bank Yang Bisa Beri Pinjaman Tanpa Jaminan
Apa Itu KPR Komersil?
Turut disebut sebagai KPR non subsidi, KPR komersil adalah jenis kredit rumah tanpa bantuan pemerintah. Semua kalangan bisa melakukan pengajuan KPR ini, mulai dari masyarakat berpenghasilan rendah, menengah, hingga menengah ke atas.
Perbedaan KPR Rumah Subsidi dan Komersil
Sebelum memutuskan untuk mengambil salah satunya, kamu perlu memahami perbedaan KPR rumah subsidi dan komersil berikut ini.
Harga Rumah
Harga rumah subsidi biasanya berubah setiap tahun dan berbeda di tiap wilayah. Sebagai contoh, batas harga jual rumah subsidi di Pulau Jawa (kecuali Jabodetabek) pada 2024 adalah Rp166 juta. Sebaliknya, rumah komersial tidak memiliki batasan harga maksimal.
Suku Bunga
Salah satu perbedaan mendasar antara KPR rumah subsidi dan KPR komersil adalah jenis suku bunganya. Orang yang mengambil KPR subsidi akan mendapatkan suku bunga tetap sebesar 5 persen. Sementara itu, KPR komersil umumnya memberlakukan tipe floating (mengambang). Meski begitu, beberapa KPR non subsidi memakai bunga flat atau capped.
Baca Juga: Daftar 6 Bank yang Bisa Berikan Pinjaman Uang dengan Bunga Terendah 2024
Uang Muka atau Down Payment (DP)
Nominal uang muka rumah subsidi terletak pada rentang 1 sampai 10 persen dari harga rumah. Pemerintah pun memberikan subsidi hingga Rp10 juta untuk DP rumah. Bagaimana dengan KPR komersil? DP untuk rumah non subsidi umumnya berkisar 20 sampai 30 persen.
Angsuran
Dengan harga dan suku bunga lebih ringan, KPR subsidi menawarkan angsuran yang cenderung kecil daripada KPR komersil. Angsuran untuk rumah subsidi dimulai dari Rp500 ribu sampai Rp2 jutaan.
Kategori Rumah
Berbeda dengan KPR komersil yang memfasilitasi berbagai jenis rumah, KPR rumah subsidi hanya bisa diberlakukan pada kategori Rumah Sangat Sederhana atau RSS. Kriteria RSS antara lain luas bangunan maksimal 36 meter persegi dan luas tanah minimal 60 meter persegi.
Ukuran Rumah
Jika mengambil KPR subsidi, pilihan ukuran rumah terdiri dari tipe 21 sampai 36. Luas tanahnya 60 sampai 200 meter persegi. Di sisi lain, KPR komersil dapat digunakan untuk rumah di atas tipe 36, seperti 45, 70, dan seterusnya.
Pengenaan PPN
Tahukah kamu bahwa rumah subsidi tidak dikenakan PPN? Pengecualian rumah subsidi dari PPN bertujuan untuk mendukung penyediaan rumah bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
Baca Juga: 5 Aplikasi PayLater Terbaik untuk Cicilan Online Tanpa Kartu Kredit yang Aman dan Terpercaya
Lokasi Rumah
Ketika mempertimbangkan untuk mengambil KPR subsidi, kamu perlu mencari tahu lokasi bangunan terlebih dahulu. Pasalnya, lokasi rumah subsidi sering dinilai kurang strategis dibandingkan rumah komersil. Di sinilah kamu perlu memikirkannya secara matang.
Syarat Pengajuan KPR
Beberapa syarat pengajuan KPR rumah subsidi sedikit berbeda dengan KPR komersil. Misalnya, minimal usia pemohon KPR subsidi adalah 21 tahun, sementara KPR non subsidi sudah bisa diambil sejak usia 18 tahun. Selain itu, ada maksimal jumlah penghasilan jika ingin membeli rumah subsidi, sementara tidak ada batas penghasilan untuk pemohon KPR komersil.
Aturan Renovasi Rumah
Bagaimana jika ingin merenovasi rumah KPR? Sebenarnya, baik rumah KPR subsidi maupun KPR komersil boleh direnovasi. Hanya saja, renovasi rumah subsidi dibatasi. Pemilik tidak bisa mengubah fondasi dan tampilan depan bangunan. Contoh perubahan yang diperkenankan yaitu penambahan dapur dan teras.
Aturan Menjadikan Rumah Sebagai Tempat Usaha
Tidak jarang yang menggunakan rumah komersil sebagai tempat usaha. Namun, rumah subsidi dilarang dialihfungsikan menjadi tempat usaha. Kebijakan ini ditetapkan agar program pemerintah tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
Standar Kualitas Rumah
Standar kualitas rumah subsidi ditentukan oleh pemerintah, sedangkan rumah non subsidi disesuaikan dengan kebijakan masing-masing developer. Jika mengambil KPR rumah subsidi, beberapa kriteria hunian yang akan kamu dapatkan antara lain keselamatan, kenyamanan, dan kesehatan.
Baca Juga: 11 Pinjaman Online Langsung Cair Tanpa Ribet 2024
Fasilitas Rumah
Fasilitas dalam rumah subsidi lebih sedikit jika dibandingkan hunian komersil. Bangunan rumah subsidi terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, dan ruang tamu. Ini berbeda dengan rumah non subsidi yang dilengkapi dengan dapur, taman, dan sebagainya.
Material Rumah
Material rumah subsidi mengikuti standardisasi pemerintah, sehingga pembeli tidak bisa memilihnya sendiri. Pada rumah komersil, pembeli mungkin dapat memilih material jika rumah tidak dibeli dalam kondisi jadi.
Aturan Jual Rumah Kembali
Rumah KPR bisa dijual dengan persyaratan tertentu. Jika dibeli melalui KPR komersil, rumah boleh dijual setelah pelunasan kredit atau menawarkan pihak lain untuk take over kredit. Sementara kalau ingin menjual rumah subsidi, kamu bisa menyewakan atau menjualnya jika sudah dihuni lebih dari 5 tahun untuk rumah tapak dan 20 tahun untuk rumah susun.
Setelah mengetahui perbedaan KPR rumah subsidi dan KPR komersil di atas, mana yang menjadi pilihanmu? Di samping KPR, kamu pun bisa membeli rumah dengan KTA. Merupakan singkatan dari kredit tanpa agunan, KTA menawarkan kredit tanpa jaminan. Menarik, bukan? Intip saja OK KTA dari OK Bank, yang bisa mencairkan pinjaman dalam 1 hari saja!